Sentimen Anti-LGBTQ Tersebar di Korea Selatan

chingudeul

News

Courtesy of Dawoom
Courtesy of Dawoom

SEOUL – Korea Selatan (Korsel) adalah tempat yang tidak bersahabat bagi 97 persen minoritas seksual. Data ini diperoleh dari hasil survey organisasi hak asasi manusia yang mengadvokasi LGBTQ di Korsel, yakni Dawoom.

Dawoom melakukan survei terhadap 3.911 orang berusia antara 19 dan 34 tahun yang diidentifikasi sebagai minoritas seksual. Survey dilakukan dari 11 Agustus hingga 7 September tahun lalu.

Minoritas seksual adalah kelompok yang identitas, orientasi, atau praktik seksualnya berbeda dengan mayoritas masyarakat. Dawoom merilis laporan pada Hari Internasional Melawan Homofobia, Transfobia, dan Bifobia, yang jatuh pada Selasa tahun ini.

Seperti dilansir laman Korean Times, Jumat (19/5/2022), lebih dari sembilan dari setiap 10 orang yang mengaku LGBTQ (97 persen) menjawab bahwa "Korea bukanlah negara yang baik untuk ditinggali oleh minoritas seksual." Hal ini karena mereka menderita diskriminasi dan kebencian.

Dan yang lebih buruk adalah lembaga negara juga berkontribusi menyebarkan kebencian. Pihak berwenang yang memusuhi minoritas seksual termasuk militer (91,4 persen), Majelis Nasional (89,0 persen), pemerintah (88,4 persen), pengadilan (82,4 persen) dan polisi (82,3 persen). Dua partai politik utama Korea, People Power Party yang berkuasa dan oposisi utama Partai Demokrat Korea (DPK), dinilai memusuhi minoritas seksual masing-masing sebesar 83,1 persen dan 71,9 persen dari mereka yang disurvei.

Menurut laporan tersebut, 41,5 persen responden telah berpikir untuk bunuh diri, sementara 8,2 persen telah benar-benar mencobanya. Hampir setengah dari responden telah melaporkan gejala depresi, sementara 37,6 persen telah mencari layanan kesehatan mental pada tahun lalu.

Satu dari setiap 10 responden tidak pernah keluar atau mengungkapkan seksualitas mereka kepada kenalan mereka. Sedangkan 61,6 persen peserta kerja mengatakan mereka menginginkan lingkungan kerja yang ramah LGBTQ di mana mereka merasa aman untuk keluar.

Responden mengatakan bahwa langkah-langkah kebijakan yang paling penting dan mendesak untuk meningkatkan hak-hak LGBTQ adalah pengesahan undang-undang anti-diskriminasi, dan legalisasi pernikahan sesama jenis.

Popular Post

G-Dragon Raih Artist of the Year di MAMA 2025

chingudeul

G-dragon menerima penghargaan Artist of the Year MAMA 2025. Foto: Dok Yonhap 안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)… MAMA Awards 2025 berlangsung ...

NCT Dream Comeback, Spotify Bikin NCTzen Indonesia Makin Dimanja

chingudeul

안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)… NCTzen, siap tambah baper? Spotify baru saja merilis Beat It Up | Spotify Performance Video, hadiah ...

Xi Jinping Bawa Ponsel Xiaomi ke Negeri Samsung, Lontarkan Candaan Ini

chingudeul

Presiden China Xi Jinling dan Presiden Korsel Lee Jae Myung saat berkelakar soal keamanan ponser hadiah Xiaomi. Foro: Kantor Kepresidenan ...

Ji Chang Wook Bangga Bawa Nama Indonesia ke Layar Asia Lewat Abracadabra

chingudeul

Ji Chang Wook saat red carpet series reality terbaru Viu, Jakarta, 28 November 2025. Foto: Fergi Nadira B 안녕하세여, 친구들 ...

Ji Chang Wook Bolak-Balik ke Indonesia, Lagi Garap Apa Sih?

chingudeul

Ji Chang Wook bersama Dikta di program spresial Viu. Foto: Dok Viu Indonesia 안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)… Publik sempat dibuat ...

Ini Cerita Tentang Aku, Spidol Hitam, dan Ji Chang Wook

chingudeul

Penulis saat mendapatkan tanda tangan Ji Chang Wook. Foto: tangkapan layar. 안녕하세여, 친구들 (Annyeonghaseyo, chingudeul)… Hari ini rasanya seperti mimpi ...